Minggu, 07 Juli 2013

Pegadaian Syariah




i.          Rukun dan Syarat Transaksi Gadai:
i.i Rukun Gadai
a.       Ada ijab dan qabul (shigat).
b.      Terdapat orang yang berakad adalah yang menggadaikan (rahin) dan yang menerima gadai (murtahin).
c.       Ada jaminan (marhum) berupa barang / harta.
d.      Utang (marhun bih)

i.ii. Syarat Sah Gadai
a.            Shigat
b.           Orang yang berakad
c.            Barang yang dijadikan pinjaman
d.           Utang (marhun bih)

ii.         Hak dan Kewajiban Pihak yang Berakad
ii.i Penerima Gadai (Murtahin)
Hak
·         Apabila rahin tidak dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, murtahirin berhak untuk menjual marhun
·         Untuk menjaga keselamatan marhun, pemegang gadai berhak mendapatkan penggantian biaya yang dikeluarkan
·         Pemegang gadai berhak menahan barang gadai dari rahin, selama pinjaman belum dilunasi
Kewajiban
·         Apabila terjadi sesuatu (hilang ataupun cacat) terhadap marhun akibat dari kelalaian, maka murtahin harus bertanggung jawab
·         Tak boleh menggunakan marhun untuk kepentingan pribadi
·         Sebelum diadakan pelelangan marhun harus ada pemberitahuan kepada rahin


ii.ii. Pemberi Gadai
Hak
·         Setelah pelunasan pinjaman, rahin berhak atas barang gadai yang ia serahkan kepada murtahin
·         Apabila terjadi kerusakan atau hilangnya barang gadai akibat kelalaian murtahin, rahin menuntut ganti rugi atas marhun
·         Setelah dikurangi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya, rahin berhak menerima sisa hasil penjualan mahun
·         Apabila diketahui terdapat penyalahgunaan marhun oleh murtahin, maka rahin berhak untuk meminta marhunnya kembali
Kewajiban
·         Melunasi pinjaman yang telah diterima serta biaya-biaya yang ada didalam kurun waktu yang telah ditentukan
·         Apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan rahin tak dapat melunasi pinjamannya, maka harus merelakan penjalan atas marhun miliknya

iii.       Akad Perjanjian Transaksi Gadai
iii.i Qadr al-Hasan
Akad ini digunakan nasabah untuk tujuan komsumtif. Oleh karena itu nasabah akan dikenakan biaya perawatan dan penjagaan barang gadaian kepada pegadai.
iii.ii Mudharabah
Akad ini diberikan bagi nasabah yang ingin memperbesar modal usahanya atau untuk pembiayaan lain yang bersifat produktif.
iii.iii Ba’i Muqayyadah
Akad ini diberikan bagi nasabah untuk keperluan yang bersifat produktif.
iii.iv Ijarah
Obyek dari akad ini adalah pertukaran manfaat tertentu, bentuknya adalah murtahin menyewakan tempat penyimpanan barang.





iv.       Mekanisme Operasional Pegadaian Syariah
Teknis pelaksanaan kegiatan pegadaian syariah adalah, sebagai berikut :
iv.i Jenis barang yang digadaikan
·         Perhiasan
·         Alat-alat rumah tangga, dapur, makan-minum, kebun, dan sejenisnya
·         Kendaraan
iv.ii Biaya biaya
·         Biaya administrasi pinjaman
·         Jasa simpanan
iv.iii Sistem cicilan atau perpanjangan
iv.iv Ketentuan pelunasan pinjaman dan pengambilan barang gadai
iv.v Proses pelelangan barang gadai
Pelelangan baru dapat dilakukan jika nasabah tak dapat mengembalikan pinjamannya. Teknisnya harus ada pemberitahuan 5 hari sebelum tanggal penjualan.

v.         Jasa dan Produk Pegadaian Syariah
·         Pemberian pinjaman atau pembiayaan atas dasar hukum gadai
·         Penaksiran nilai barang
·         Penitipan barang (ijarah)
·         Gold counter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar